Tak Mesti Sempurna
QS Ali Imran 104 : Hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung
Ketika kita meyakini democrazy sistem kufur, lalu anggota keluarga masih ada yang dateng ke TPS dengan alasan gak enak dengan tetangga yang kebetulan anggota KPPS. Atau kuatir dianggap golput sama dengan gak cinta tanah air oleh sekeliling. Mungkin, di belakang ada yang memandang aneh.
Saat kita menasehati sengaja menunggu pergantian tahun dengan menyalakan petasan, acara bakar jagung, ayam, ikan, tiup terompet ala merayakan tahun baru itu termasuk perilaku tasyabuh. Tapi lagi-lagi anggota keluarga justru ikutan nongki karena gak enak menolak ajakan warga atau genk teman-temannya. Syukur kalo cibiran gak sampai ke telinga.
Waktu kita kadang tersita untuk berdakwah terutama topik yang paling dekat dengan keseharian semisal mengurangi dosa ikhtilat. Eh keluarga terdekat justru bermudah dalam berkhalwat atau jojong bergaul campur baur yang gak manfaat.
Atau, ada yang tanya hukum RIBA, MLM, asuransi, hijab bagi anak perempuan yang sudah aqil baliq. Setelah dijelaskan justru jualannya yang menyelisihi syara makin kenceng. Sementara, kerabat yang berhijab makin seperti portal mal, buka tutup sesuai momen, atau kian mundur dengan alasan hijab sesuai syara itu gak modis. Syukur-syukur jika tidak lepas total. Lalu, kita merasa gagal mendakwahi mereka.
Begitulah ... Tantangannya menebar kebaikan.
Kita kebanyakan lupa, ranah manusia sebatas ikhtiar, menyampaikan kebenaran, hidayah akan senantiasa menjadi milik Allah.
Jangan berhenti dalam urusan tabliq sebab kewajiban itu melekat pada tiap-tiap individu muslim sekalipun hanya satu ayat. Sambil terus berusaha berproses mencukupkan diri dan fokus pada penilaian Allah semata, bukan manusia.
Terus belajar dan menerapkan hukum syara sekencang yang dibisa, menyampaikan aturan yang haq pada keluarga, bukan takut nanti dibilang fanatik, radikal, primitif, kadrun, dll, yang intinya lebih cemas dengan standar manusia kebanyakan.
Dakwah bukan berarti dirimu sempurna, juga sekelilingmu harus sesuai seperti yang disampaikan.
Hari ini diberi tahu, besok harus berubah.
No, Tidak selamanya demikian.
Dan itu memang sangat-sangat tidak mudah.
Wal Asr. Yasarallah ...
#catatanakhirtahun2024
No comments: