Welcomeback to Depok!
Sebulan gak sempat menulis, bulan lalu saya sibuk full of movement prepare ... hehehe. Packing, bersih-bersih rumah Lampung, mencari kandidat penyewa, dan merampingkan alias menyortir beberapa barang yang akan di bawa pindah.
Setelah 10 tahun merantau, akhirnya saya mengikuti qodarullah, kembali ke rumah tercinta. Berkumpul bersama keluarga di kota Depok. 18 Juni lalu, tepat saya resmi stay di kota sesuai identitas KTP. After a long-long journey Alhamdulillah, akhirnya kembali ke kehidupan impian berada di tempat semestinya seorang istri berada, yakni seatap dengan suami.
Tentunya selama berjauhan dengan suami, mengurus dua anak sendirian tanpa ART tidaklah mudah. Banyak momen baik suka maupun duka yang kerap dilewati sendirian. Kalau di flashback satu-persatu dan direnungkan lebih dalam, semua tahapan peristiwa mengandung hikmah besar dalam pembelajaran diri bahkan dalam rumah tangga itu sendiri. Yakni:
1. Belajar mandiri, tidak tergantung pada pasangan. Fight sendirian dalam keadaan normal maupun mendesak, semisal anak demam, orang tua atau bahkan diri sendiri yang sakit, berada berjauhan membuat diri lebih tegar menghadapi segala dinamika hidup tanpa mengeluh. Lebih jauh ... makin menuju titik tawakal/berserah diri kepada Allah.
2. Karena terbiasa situasi semacam tadi, maka akan lebih banyak berproses menuju ikhlas. Melihat segala sesuatu dengan jernih, menggali banyak sisi lain dalam hidup yang perlu disyukuri.
3. Lebih banyak waktu fokus mengurus anak, beribadah, mengeksplore hobi dan sesekali lebih leluasa berkumpul dengan teman-teman komunitas. Ini bagian yang paling banyak saya syukuri sebab selama LDR saya justru memiliki lebih banyak waktu menelurkan karya penulisan, voice over dan leluasa menggambar.
4. Saling mengasah kepercayaan pada pasangan, gak khawatir karena Allah sebaik-baik tempat meminta perlindungan.
5. Makin sadar akan kebaikan dan keburukan pasangan dan saling merindukan jika memang semuanya dijalani dengan sabar dan ikhlas. Seperti kata pepatah bilang, kita gak bakal menyadari arti penting seseorang itu dalam hidup sebelum merasa kehilangan -- salah satunya dengan berjauhan.
Sekalipun LDR juga terkadang memberikan dampak positif, it doesn't mean jarak dua hati mutlak memberikan benefit yang seperti saya tuliskan. Tak bisa dipungkiri juga terkadang LDR menjadi alasan untuk selingkuh dan awal hancurnya sebuah rumah tangga. Tergantung pribadi masing-masing sie, sebab bicara soal mendua memang kembali pada niat, kesempatan dan memang hati yang tak bersyukur yang memilih melakukan. I guess. wallahualam.
Sekalipun kewajiban wanita menikah lebih berat ke suami, saya pernah memilih stay berjauhan beda kota demi menjalankan birrul walidain. Padahal, mengurus orang tua untuk anak perempuan tidak wajib karena kewajiban itu ada di tangan anak laki-laki, namun saya mengambil peran itu ... dan Alhamdulillah suami mengizinkan.
Tepat di tahun ke tiga di kota kelahiran emak meninggal dunia, dua tahun kemudian bapak menyusul. Tuntas sudah tugas saya sebagai anak di Bandar Lampung, saatnya kembali berhikmad pada pak suami.
Bismillah, kota lama rasa baru.
Now, welcomeback to Depok!
Selamat menikmati perjalanan kehidupan dalam chapter lainnya.
No comments: