Pantai Gunung Kunyit, Terapi Kesehatan Mandi Air Laut Bersahabat dengan Kantong
Beberapakali papasan di hari minggu pagi dengan sepupu jauh yang baru pulang sehabis terapi kesehatan, mandi air laut di Gunung Kunyit. Diam-diam rada kepo.
Lokasi sebenarnya gak jauh, masih seputaran Bandar Lampung. Sebenarnya sudah lama dengar seputar tempat ini. Sejak dulu memang terkenal sebagai tempatnya terapi kesehatan para warga kota, sekadar melemaskan otot/syaraf atau mengurangi keluhan reumatik pada manula.
Lucunya sebagai putera daerah, sekalipun sudah sering dengar, saya malah belum pernah mampir ke mari. Alasannya, enggan saja karena pernah melintas di jalan utama ke arah panjang, sempat melongok jalan masuknya -- infrastruktur menuju pantai belum memadai masih tanah dan bebatuan -- kerap becek sehabis hujan. Selain itu, juga mengitari gunung dan melintasi parkiran truk-truk pengangkut batu dan pasir.
Sore ini rada gabut ... tak ada tujuan semata berputar keliling kota. Mendadak iseng saat melintasi wilayah Sukaraja, seputaran gunung Kunyit, Teluk Betung. Belok kiri ke arah pantai mengambil risiko sedikit off road dengan modal bahan bakar seliter, dan parkir 5 ribu.
Dokpri |
Tak disangka, sampai lokasi ternyata banyak pemancing dan beberapa mobil berbaris sekadar menikmati mentari menjelang senja. Satu dua manula terlihat berendam di balik bebatuan. Alhamdulillah cuaca juga lagi adem sekalipun waktu masih menunjukkan pukul 14.30 WIB.
Sempat ditawari sewa ban 5 ribu perak untuk si bungsu berenang, namun saat saya lihat air lautnya tengah kotor oleh sampah, saya menolak halus. Pernah dapat bocoran, memang tempat ini lebih bersih dan layak untuk berendam di pagi hari. Untuk masuk tempat ini per orang tak dikenai biaya, cukup membayar uang parkir saja. 🙏 Waah ... Pantas saja tempat ini sejak dulu menjadi alternatif pilihan warga kota, sebab ekonomis, terjangkau kantong.
Sempat nongkrong dan menghabiskan kopi segelas seharga 5 ribu, di warung sederhana pinggir pantai. Menurut ibu penjual, hampir setiap pagi pantai dipenuhi kendaraan dari penjuru kota untuk sekadar memancing, berendam dan berenang. Terlebih saat weekend.
Selesai berfoto dan menyusuri pantai, kami beranjak pulang. Mungkin lain kali kalau mau berenang saya akan menuruti saran orang-orang yang telah langganan ke sini yakni memilih bada subuh berangkat dari rumah.
Dokpri |
#kelilingbalam
#jalan2lampung
#jelajahbalam
#info_wisata_lampung
#wisatalampung
#bloggerlampung
#emak2blogger
#tapisblogger
#perempuanblogger
No comments: