Trik Rekaman dengan Smartphone
Nyambung cerita sebelumnya, belakangan, saya kembali jatuh cinta dengan dunia suara. Ibarat CLBK betah banget rasanya berlatih olah vokal bahkan menjawab beberapa challenge seputar Voice Over di medsos.
Mmm... harus diakui after banyak berinteraksi dan mengikuti kelas-kelas KVDAI, sepertinya saya prefer ke dunia Voice Over Talent atau Dubber ketimbang yang lain. Alasannya sih simple, kayaknya kalau mau eksis di dunia siaran lagi, saya gak punya cukup waktu untuk itu, selain ya tahu diri juga dengan umur. Sepertinya kesempatan buat jadi broadcaster/penyiar serahkan saja kepada mereka yang muda dan full of energy.
Lho ... emangnya saya
gak cukup punya semangat belajar? Tentu ada ... cuma mengingat status emak dua anak
tanpa IRT dan sejumlah hobi yang lain, kayaknya saya mengerti batas
kemampuan diri membagi waktu.
Dari pada stress sendiri karena overload lebih baik menentukan pilihan. Besides, bukankah semuanya juga harus dikerjakan dengan ceria dan penuh tanggung
jawab?
Eh
kok jadi kayak curcol? ... Oke skip aja xixixi
Beberapa tips ini saya
dapat dari beberapa mentor yang telah berbaik hati membagi ilmunya di berbagai
sesi sharing di Komunitas Voice Over
Dubber dan Annuncer Indonesia (KVDAI) dan beberapa di antaranya sudah dicoba di rumah. Siapa saja sih mereka? Ada Mba Eva Mazrieva jurnalis senior VOA yang saat ini stay di Amrik, Bang
Sentosa Amin sang dubber Spongebob, Mbak Irene Nasution yang identik dengan
mbak google search dan iklan sportify premium, Anita Martha VO talent pengisi silet,
dll. (Pokoknya di KVDAI memang sarat
akan mentor berpengalaman yang nggak pelit ilmu. Cuus ah... kepoin FB komunitasnya ya kalau kamu tertarik ingin gabung).
Nah,
beberapa point terpenting saya rangkum di sini.
1. * Perhatikan Suasana Sekitar
Ini
wajib buat kalian yang mau memulai rekaman.
Kalau lingkungan rada crowded dan berisik, sebaiknya melipir ke sudut
ruangan yang lebih tenang, kalau perlu kedap suara.
2. * Matikan sumber noise
is Bisa jadi kipas, AC, TV,
radio atau barang-barang elektronik yang mengeluarkan bunyi di sekitar menimbulkan suara-suara yang mengganggu hasil rekaman. Better semua peralatan di nonaktifkan dulu saat harus merekam.
Gunakan
perekam bawaan HP atau bisa juga aplikasi audio lain yang bisa di download di
playstore salah satunya audiolabs, kadangkala saya langsung recording di inshot apabila materi video mentah sudah tersedia. Bisa juga dengan merekam dan edit suara
terlebih dahulu di aplikasi kemudian baru digabungkan dengan video. Selain inshot, beberapa program editing suara yang bisa di-mix dengan video di antaranya capcut, vivavideo, filmora dan kinemaster.
4. * Untuk
mengurangi gema dan suara pantulan juga sumber kebisingan, tips para VOT senior ini bisa kalian tiru:
- Menggunakan helm yang dilapisi kain. Kalau prakteknya syuseh ... Berarti kalian butuh teman minimal yang sudi memegangi helm ketika take voice.
- Recording di dalam lemari (setengah badan ya, hanya muka dan Hp saja yang menjorok masuk 😀)
- Rekaman di bawah selimut
- Di dalam mobil kalau perlu tanpa AC
- menggunakan bantal di sekeliling HP sebagai peredam bising.
Rada aneh buat kalian? memang begitulah adanya dear ... sebab semua trik itu tujuannya untuk mengakali sifat suara yang bisa merambat dan memantul baik di udara ataupun membentur benda.
Nah kesemua trik tadi sangat berguna meredam gema dan membantu menghasilkan suara yang lebih bulat dan jernih.
Kebayang
ya panasnya rekaman di dalam kendaraan, lemari atau bawah selimut ... konon begitulah perjuangan para VO talent dan dubber yang kejar tayang dalam situasi yang kurang kondusif.
5.
* Hindari take voice saat smartphone sedang di-charge karena kadangkala mempengaruhi kualitas
rekaman dan menimbulkan noise.
*. * Sebelum rekam suara sebaiknya atur settingan Hp dengan matikan semua notifikasi telepon masuk, pesan wa, telegram, dan medsos lainnya, agar tidak terdistorsi dengan gangguan dering panggilan masuk, wa, dsb.
* Beri jarak minimal satu jengkal dari HP agar tidak terjadi popping, deru nafas yang terecord atau suara decap.
6. * Akan lebih baik lagi jika kalian punya mic condensor, headphone yang dilengkapi mic, atau minimal mic clip on untuk memperkuat audio output. Akan tetapi jika semuanya nggak tersedia di rumah, bukan berarti juga hasil rekaman kamu jelek.
Just Keep explore your talent! Fokus saja dulu dengan melatih suara, melengkapi equipment bisa menyusul *Nyemangatin diri juga maksudnya ...
Nah, terkadang ada pertanyaan lain, kapan sih waktu terbaik untuk rekaman?
Hampir rata-rata mentor dan VOT menjawab; nggak ada aturan baku untuk itu. Misal, saya pribadi punya jam ideal rekaman setelah subuh atau menjelang tengah malam saat anak-anak sudah terlelap. Ini kalau kebutuhan rekamannya only suara saya ya. Maklum saja, saya nggak punya ruangan khusus kedap suara, sementara dua bocah kalau masih ON tentu membuat kebisingan. Tapi kalau keperluan mendongeng atau dubbing bareng krucil biasanya saya mengajak mereka ke sudut kamar yang jauh dari kebisingan seperti suara burung peliharaan tetangga atau kendaraan yang gak sengaja berlalu-lalang.
Kalau kalian sering recording voice buat keperluan apa? Wah jangan-jangan banyak Vlogger, Youtuber atau Podcaster andal yang baca tulisan ini.
Ihhh ... jadi malu ... Punten ya kakak.
No comments: