Perjalanan di balik "Seraut Wajah Emak"
Alhamdulillah, 26 Desember lalu yang ditunggu-tunggu selama beberapa bulan terakhir akhirnya tiba. Sekalipun sedikit meleset dari target, setidaknya saya berhasil menyelesaikan salah satu misi penting yang mudah-mudah membawa kebaikan tidak hanya buat diri, tapi juga almarhumah emak.
Maksud hati idealnya buku ini kelar 22 Desember, agar bisa disesuaikan launchingnya tepat di peringatan hari ibu nasional. Qodarullah, perjalanan panjang, dengan segala dinamikanya selama proses pembuatan, membuat buku ini harus mundur beberapa hari dari deadline yang ditetapkan.
Adalah tidak mudah bagi saya merampungkannya, sebab buku ini cukup menguras emosi karena harus kembali mengais kenangan lama. Sementara sosok emak yang belum lama berpulang masih menyisakan sejuta rasa yang mengendap.
20 chapter dibuat sesuai outline menurut angle yang ingin dikuatkan. Selalu tersendat, tertatih dalam proses pengetikannya, dan kerapkali harus terhenti karena baper lalu menangis diam-diam.
Tanpa mengurangi rasa hormat kepada beberapa nama yang mungkin melintas di cerita, ataupun tokoh yang tersamar sebagai penguat tutur, semoga hikmah yang terpendam di balik dialog, maupun kejadian satu persatu bisa dipilah dan diambil manfaatnya.
Buku ini adalah buku solo kedua saya, yang bekerjasama dengan Aura Publishing, Lampung. Terasa istimewa buat saya pribadi karena di sini saya mengerahkan kemampuan lain selain menulis, yakni gambar ilustrasi. Beberapa cerita berikut cover bukunya digambar secara digital menggunakan aplikasi ibispaint hanya dengan bantuan smartphone menggunakan telunjuk dan styluspen. Really.
Awalnya saya ingin mempertahankan cover bergambar emak tanpa hijab, sebab itu adalah ilustrasi yang diambil dari foto terakhirnya yang sempat saya abadikan. Namun dengan berbagai masukan dan pertimbangan, akhirnya untuk kebaikan dunia akherat rombak total dengan menyuguhkan wajah emak yang dibalut khimar.
Lama prosesnya nyaris 4 bulan, ditulis mulai September 2020 secara maraton, menyusul ilustrasinya, hingga naik cetak.
Apa yang mendasari diri begitu kuat ingin menuangkan kisah emak ke dalam sebentuk buku dengan tebal 154 halaman+, padahal ia hanyalah sosok ibu kebanyakan dengan segenap kekurangan?
Mmm... Selain untuk meninggalkan jejak abadi bagi anak keturunan, kepuasan pribadi, juga emak pernah berpesan agar saya memikirkan apa yang bisa menolongnya sebagai amal jariyah yang terus mengalir sekalipun sosoknya telah tiada.
Sebagai anak mungkin saya tak mampu bersedekah banyak harta secara berkala yang dipersembahkan khusus atas namanya. Namun dengan mengerahkan segala potensi yang dipunyai, diam-diam saya menyimpan harap semoga setiap inspirasi dan pesan kebaikan yang terserap pembaca mampu meringankan perjalanan panjang emak.
Terlepas dari itu semua, saya sangat menyadari buku ini mengandung banyak sekali kekurangan. Salah satunya typo di mana-mana, sebab selain self editing, teknis finishingnya memang sangat menguras kesabaran. Di tengah keriwehan tugas ibu, terbentur juga dengan perjalanan ke Depok dalam misi pribadi, sementara saya juga harus tetap keep connecting dengan tim layouter membuat konsentrasi mau tak mau menjadi terpecah. Akan tetapi balik lagi, the show must go on.
Di sisi pemilihan diksi saya banyak menggunakan gaya bahasa santai, tak baku juga dialog-dialog berbahasa daerah yang memang realitasnya kerap dipakai emak sebagai bahasa sehari-hari. Jadi, muatan lokalnya dari segi bahasa daerah lumayan banyak tersaji di sini.
Sekalipun terselip sesal tak bisa menyuguhkan karya terbaik sebagai penulis, setidaknya bidikan pesan moral menjadi harapan akhir yang menyelamatkan buku ini.
Oya, ada keistimewaan lain yang datang belakangan ... promo buku ini sempat dibantu oleh teman-teman komunitas Komunitas Voice Over Dubber dan Announcer Indonesia (KVDAI) dalam bentuk video. Thanks for all, sangat-sangat terkesan dengan keluarga baru saya ini.
Finally, terima kasih bagi para sahabat dan berbagai pihak yang telah mendukung "Seraut Wajah Emak". Juga para pembaca yang memilih bacaan ini sebagai teman minum kopi kala sarapan maupun senja hari.
Kalian yang tertarik ingin membaca bisa langsung klik Bit.ly/chat-mega1 untuk pemesanan dan merogoh kocek hanya 65k rupiah.
Salam
Mega Marlina
No comments: