Happy New Life, Cinta ... Parade Kisah Cinta Orang-orang Biasa
Judul : Happy New Life, Cinta
Penulis : Fatmasari Ningrum
Penerbit : Haura Publishing
Cetakan : Juli 2020
Jumlah Halaman : 185 hal
Harga : Promo 45.000
ISBN : 978-623-6565-24-7
Blurb
Ini tentang kisah cinta yang biasa dari orang-orang yang biasa.
Tentang Arina, di ujung keputusasaan mencari cinta, akhirnya menemukan cinta platoniknya menjadi nyata.
Tentang Juwita yang patah hati, setelah seluruh hidupnya diberikan untuk cinta, ternyata masih harus diuji. Tetapi kesabarannya berbuah manis.
Tentang Wanda, cinta membaranya berubah dingin seketika. Hanya keyakinan yang mampu menghangatkannya kembali.
Virna. Kita tidak penah tahu dengan siapa kia jatuh cinta, tetapi cinta yang memilihnya.
Marisa. Siapa bilang sakit karena cinta tak bisa diobati? Bisa kok! obatnya adalah sakit untuk kedua kalinya dengan orang sama. Setelah itu semuanya akan terasa biasa saja
Jullie. "Kadang, kita jatuh cinta pada orang yang tidak mungkin dimiliki ... Dan itu, sama sakitnya dengan patah hati akibat putus cinta. Ooo tidak, bahkan lebih sakit sakit lagi! Karena kita tidak bisa membencinya ... Kita masih tetap mencintainya, tapi harus menghilangka rasa itu seketika.
***
Novel yang menarik dan beda dari yang lain menurut saya, sebab tak melulu bercerita satu tokoh utama, melainkan beberapa. Kesemuanya unik dengan mengusung kisah masing-masing. Karena sejatinya setiap manusia memiliki cobaan dan dinamika hidupnya sendiri-sendiri tak terkecuali dalam meraih cinta dan menemukan pasangan hidup.
Dibuka dengan rencana pertemuan ketiga sahabat lama Arina, Wanda, dan Juwita yang sebelumnya telah lama terpisah jarak dan waktu. Ada kekhawatiran yang menyelusup di benak Arina sebab di antara mereka hanya dialah yang berstatus jomlo. Wanda sahabat Arina sejak zaman putih abu-abu, adalah sosok yang paling populer di antara mereka. Ia seolah memiliki kehidupan paling sempurna, berasal dari keluarga mampu, apalagi belakangan berjodoh dengan anak Menteri dan akhirnya hidup bahagia di Jerman. What a lucky girl! Sementara Juwita, perempuan beruntung yang telah memiliki seorang suami yang mapan, dan ketiga anak yang lucu. Arina sempat dihinggapi galau, khawatir reuni kecil bersama kedua sahabatnya itu akan menimbulkan sejumlah pertanyaan yang mengusik ranah pribadinya.
Sekalipun awalnya memendam gelisah alias minder untuk bertemu, namun akhirnya ketiga sahabat itu kembali merajut rindu dalam pertemuan singkat yang berakhir indah. Seperti apa kisah rumah tangga Wanda dan Juwita yang dibeberkan dalam reuni kecil itu? Lalu akankah Arina jujur dengan status dan cinta platonik yang selama ini dipendam?
Kisah ini tak sampai di situ saja, ada kilasan kisah tokoh lain yang belakangan muncul meramaikan cerita. Ada Virna, sepupu Juwita. Lalu kisah Cinta Reza dan Marisa yang rumit. Ada juga si cantik Jullie, wanita yang menyimpan perasaan pada laki-laki yang sepertinya tak mungkin digapai. Lingkaran kisah semuanya natural disuguhkan dengan apik dalam novel ini. Apa hubungan masing-masing tokoh itu? semua tersaji apik dalam kilasan alur maju mundur yang dimainkan oleh penulis.
Kalau tidak ada lagu cinta hari ini,
Buatkan saja aku puisi pendek
Untuk Teman diamku -Arina- (Hal 5)
Pergilai jauh,
Tapi
jangan Paksakan jika Kau lelah
Bolehlah singgah di rest area hatiku - Marisa - (Hal 110)
Seribu jam menunggumu,
seribu kilometer memburumu,
Dan, seribu cinta di dadaku - Wanda - (Hal 26)
Puisi-puisi singkat yang banyak terselip, membersamai kisah setiap tokoh sangat menyentil dan membuat manis cerita di novel ini.
Awalnya saya pikir novel ini akan menyuguhkan kisah cinta dengan alur cerita yang biasa-biasa saja dalam artian persahabatan tiga sahabat yang ketiganya memiliki konflik masing-masing. Saling bahu-membahu mengatasi masalah, lalu happy ending.
Ternyata Teh Fatma begitu saya menyapa sang penulis yang kebetulan adalah senior saya di MQFM di tahun 2000-an, menyuguhkan cerita yang lebih menarik dengan menambah beberapa tokoh juga dengan kisah cintanya yang unik untuk meramaikan suasana. Hasilnya secara keseluruhan harus dibaca satu persatu sampai tuntas hingga akhirnya benang merah itu jelas tersambungkan.
Cukup unik, apalagi Teh Fatma mengemasnya berkesinambungan tak seperti novel-novel lain yang dipisah dengan chapter atau bab-bab khusus. Semua mengalir dengan alur terkadang flash back, lalu lompat lagi maju ke masa sekarang. Teknis penulisannya asik dengan menggunakan POV 3.
Sesuai dengan sub judul yang diusung, semua tentang harapan, sulitnya move on dan menemukan yang terbaik. Lalu, pertanyaannya apakah yang terbaik dalam hidup adalah menghabiskan sisa hidup bersama mereka yang kita cintai?
Hoho tak sesimple itu ternyata ...
Kalian yang tertarik ingin baca buku ini bisa kepoin langsung
www.facebook.com/fatmasari.ningrum
No comments: