Melawan Badai Pandemi dengan Menebar Kebaikan Bersama Dompet Dhuafa
Sejauh mana infak/sedekah kalian percaya mampu memberikan banyak pelajaran dalam hidup? Sebatas penyebab rezeki yang bertambah, penolak bala, atau memberikan ketenangan hati akibat keberkahan yang datang dari Allah SWT?
Allah berfirman dalam surat As Saba ayat 39 :
"Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya"
Pengalaman
nyata dialami sendiri tatkala beberapa tahun lalu tinggal di Batam.
Suatu hari ketika uang bulanan yang diberikan suami hanya tinggal satu lembar berupa lima puluhan ribu rupiah, sementara gajian masih dua hari lagi. Tiba-tiba pintu di depan rumah diketuk. Saat dibuka, muncul wajah seorang kakek yang biasa dikenal sebagai marbot masjid perumahan tempat saya tinggal. Beliau hendak meminta sumbangun dalam rangka perlombaan menyambut 1 Muharram untuk para santri yang diasuh oleh masjid.
Suatu hari ketika uang bulanan yang diberikan suami hanya tinggal satu lembar berupa lima puluhan ribu rupiah, sementara gajian masih dua hari lagi. Tiba-tiba pintu di depan rumah diketuk. Saat dibuka, muncul wajah seorang kakek yang biasa dikenal sebagai marbot masjid perumahan tempat saya tinggal. Beliau hendak meminta sumbangun dalam rangka perlombaan menyambut 1 Muharram untuk para santri yang diasuh oleh masjid.
Wallahi,
ingin sekali bilang, “maaf kek ... lewat saja dulu.” Namun terbayang wajah anak-anak yang riang
gembira berlomba menampilkan kepiawannya dalam hapalan quran, kaligrafi/ mewarnai,
bertilawah dan lain sebagainya.
Teringat pula masih banyak stok makanan di kulkas yang bisa dipergunakan untuk dua atau tiga hari ke depan. Juga usaha sampingan toko online saya yang menjual beragam tas dan barang impor khas Batam. Saya pikir InsyaAllah kebutuhan keluarga masih save sekalipun penjualan tas sedang lesu. Akhirnya, selembar uang kertas berwarna biru satu-satunya itu saya serahkan.
Teringat pula masih banyak stok makanan di kulkas yang bisa dipergunakan untuk dua atau tiga hari ke depan. Juga usaha sampingan toko online saya yang menjual beragam tas dan barang impor khas Batam. Saya pikir InsyaAllah kebutuhan keluarga masih save sekalipun penjualan tas sedang lesu. Akhirnya, selembar uang kertas berwarna biru satu-satunya itu saya serahkan.
Selepas kepergian sang marbot, tak
lama handphone berbunyi, pesan dari customer yang menanyakan stok tas yang saya
pajang di medsos pagi tadi. Tak tanggung-tanggung
ia langsung memesan dan membayar cash via transfer untuk tiga buah tas impor. Jika satu barang saja saya mendapatkan
keuntungan sekitar lima puluh ribu rupiah, berarti uang saya sudah diganti
Allah tiga kali lipat! Tak sampai di situ
saja, hingga malam notifikasi HP terus menyala sebab pelanggan lain ada yang memesan jam
tangan, dompet bahkan sepatu. Masha Allah
semua seolah dibayar kontan oleh Allah, sebagaimana hadist:
"Barangsiapa yang bersedekah senilai dengan satu butir kurma dari hasil usaha yang halal dan Allah tidak menerima kecuali yang halal, maka Allah menerimanya dengan tangan kananNya, kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala kembangbiakkan sedekah itu untuk orang yang bersedekah seperti salah satu di antara kalian mengembangbiakkan anak kudanya sehingga semakin banyak sampai seperti gunung." (HR. Bukhari dan Muslim)
Teringat pula sebuah siroh yang pernah dibaca dulu. Adalah Abu Umamah salah satu sahabat yang
banyak mengambil ilmu dari Rasulullah SAW dan menyebarkannya pada masyarakat di
negeri Syam -- karena akhir hayatnya diriwayatkan beliau hijrah dan wafat di
sana.
Abu Umamah diceritakan adalah seorang yang sangat dermawan. Ia tidak pernah melewatkan siapapun yang datang meminta derma. Suatu hari ketika ia hanya memiliki tiga keping uang dinar, datanglah seorang pengemis meminta sedekah. Diberikanlah oleh Abu Umamah sekeping dinar yang ia miliki. Tak lama datang lagi seseorang meminta derma. Abu Umamah pun kembali memberikannya sebuah. Kemudian datanglah lagi orang miskin yang lain, maka habislah dinar yang dimiliki Abu Umamah. Bahkan untuk sekedar membeli kebutuhan rumahnya sendiri hari itu ia tak mampu. Lalu Abu Umamah memilih berpuasa dan banyak berzikir di masjid sebab tidak memiliki apapun lagi untuk dimakan.
Abu Umamah diceritakan adalah seorang yang sangat dermawan. Ia tidak pernah melewatkan siapapun yang datang meminta derma. Suatu hari ketika ia hanya memiliki tiga keping uang dinar, datanglah seorang pengemis meminta sedekah. Diberikanlah oleh Abu Umamah sekeping dinar yang ia miliki. Tak lama datang lagi seseorang meminta derma. Abu Umamah pun kembali memberikannya sebuah. Kemudian datanglah lagi orang miskin yang lain, maka habislah dinar yang dimiliki Abu Umamah. Bahkan untuk sekedar membeli kebutuhan rumahnya sendiri hari itu ia tak mampu. Lalu Abu Umamah memilih berpuasa dan banyak berzikir di masjid sebab tidak memiliki apapun lagi untuk dimakan.
Seorang budak yang setia pada Abu Umamah menaruh iba pada majikannya, kemudian ia meminjam uang untuk dibelikan makanan sebelum Abu Umamah kembali. Tak lama sang budak membereskan tempat tidur umamah dan menemukan 300 keping dirham di bawah kasur sang majikan.
Saat tuannya pulang, Abu Umamah tersenyum
melihat makanan yang sudah tersaji di atas meja. Menurutnya itu semua adalah berkah dari
Allah. Tak lama sang budak mengingatkan
uang yang ia lihat, dalam benaknya mungkin saja Abu Umamah selama ini lupa telah
menyimpan uang di sana. Namun, Abu
Umamah justru terkejut karena ia sama sekali tidak ingat dan tak tahu menahu dari mana asal
muasal uang itu.
Saya tentu saja tak sesoleh Abu Umamah, tidak juga memiliki amalan istimewa sehingga Allah tak menurunkah karamah yang menyebabkan uang muncul tiba-tiba dari bawah
kasur seumpama sahabat Rasul yang mulia itu. Namun, belajar dari dua kisah
tadi, sungguh Allah tidak pernah menyelisihi janjiNya.
Saat
ini dunia tengah mengalami badai pandemi virus COVID-19.
Keadaan ini bagai efek domino yang berdampak pada perekonomian banyak negara di
seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia.
Tak terhitung berapa usaha raksasa yang tumbang, gelombang PHK tak
terelakkan, hingga banyak masyarakat yang kehilangan sumber penghasilan.
Lihatlah ke jalan, tak terhitung banyaknya warga yang tak mampu tengah berjuang mengais rezeki sekalipun ancaman wabah terus mengintai. Bukan mereka tak paham anjuran social distancing, psycal distancing, PSBB dan sebagainya. Yang mereka mengerti hanyalah apabila tidak ikhtiar mencari kerja, maka perut akan lapar.
Berbagi tak selamanya menunggu rezeki lapang dan banyak harta. Inilah waktu yang tepat bagi kita semua untuk saling bahu membahu, mengeluarkan harta dalam bentuk zakat, infak dan sedekah fisabilillah demi mengurangi dampak wabah Virus Corona.
Jika belum sampai pada tahapan lillahi ta'ala, kebaikan berbagi harus dimulai dengan meyakini sedekah sebagai sebab utama datangnya keberkahan, bahkan mungkin penolak sekalian bala, semisal terjangkit wabah yang tengah marak.
Tidak ada yang meragukan kekuatan sedekah dalam hal menolak bencana baik di dunia dan akherat, sebab Rasulullah pernah berkata:
Lihatlah ke jalan, tak terhitung banyaknya warga yang tak mampu tengah berjuang mengais rezeki sekalipun ancaman wabah terus mengintai. Bukan mereka tak paham anjuran social distancing, psycal distancing, PSBB dan sebagainya. Yang mereka mengerti hanyalah apabila tidak ikhtiar mencari kerja, maka perut akan lapar.
Berbagi tak selamanya menunggu rezeki lapang dan banyak harta. Inilah waktu yang tepat bagi kita semua untuk saling bahu membahu, mengeluarkan harta dalam bentuk zakat, infak dan sedekah fisabilillah demi mengurangi dampak wabah Virus Corona.
Jika belum sampai pada tahapan lillahi ta'ala, kebaikan berbagi harus dimulai dengan meyakini sedekah sebagai sebab utama datangnya keberkahan, bahkan mungkin penolak sekalian bala, semisal terjangkit wabah yang tengah marak.
Tidak ada yang meragukan kekuatan sedekah dalam hal menolak bencana baik di dunia dan akherat, sebab Rasulullah pernah berkata:
”Bersegeralah kalian untuk mengeluarkan sedekah, karena sungguh bencana tak dapat melewati sedekah“ (HR Thabrani)
Begitu juga hikmah sedekah sebagai makanan penguat ruhiah, banyak kisah yang akhirnya bermuara pada ketenangan batin bagi siapa saja
yang sudah sudi bersedekah atau berinfak di jalan Allah.
Tak perlu jauh-jauh mengambil contoh, karena
semua orang tentu bisa merasakan kehangatan jiwa yang menguar dari lubuk hati, tatkala
ia mampu memberi manfaat bagi orang lain.
Dompet Dhuafa adalah satu lembaga amil zakat
milik masyarakat yang berkhidmat dalam mengangkat harkat sosial kemanusiaan
dengan mendayagunakan dana zakat, infak, sedekah, dan wakaf serta dana sosial
lainnya dari individu, kelompok, maupun masyarakat (ZISWAF)
Mulai berdiri tahun 1993, kredibilitas lembaga
ini tentu saja sudah teruji bahkan terus dipercaya sebagai lembaga penyalur
infak dan sedekah karena telah memiliki cabang baik di dalam negeri maupun
mancanegara. Di Indonesia sendiri hampir
setiap kota di tanah air terdapat kantor cabang/perwakilannya.
Dhompet dhuafa memiliki 5 pilar program utama yang bertujuan besar
dalam mengentaskan kemiskinan, yakni di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi,
sosial dan dakwah serta budaya.
Khusus untuk penanganan wabah Covid-19, Dompet Dhufa dalam fase awal pandemi telah membuka Crisis Center Cegah dan Tangkal (Cekal) Corona, yakni membuka pusat layanan Komunikasi respon Covid-19 di nomor 08111617101. Layanan ini di antaranya memberikan konsultasi psikologis gratis akibat pandemi.
Selain itu, Dompet Dhuafa juga telah mendistribusikan paket bantuan sembako untuk masyarakat terdampak di sejumlah kota, dan penyemprotan desinfektan yang menyasar rumah ibadah dan sekolah-sekolah di tanah air. Secara gratis dompet dhuafa juga telah membagikan 1.583 paket hygine kit dan 323 paket APD berupa masker N95, kacamata google dan sepatu boot.
Selain itu, Dompet Dhuafa juga telah mendistribusikan paket bantuan sembako untuk masyarakat terdampak di sejumlah kota, dan penyemprotan desinfektan yang menyasar rumah ibadah dan sekolah-sekolah di tanah air. Secara gratis dompet dhuafa juga telah membagikan 1.583 paket hygine kit dan 323 paket APD berupa masker N95, kacamata google dan sepatu boot.
Dompet Dhuafa
membuka kesempatan seluas-luasnya untuk para donatur dalam upaya penanganan
pandemi covid-19 dengan memberikan kemudahan menyalurkan donasi melalui kemudahan di genggaman.
Tidak harus melangkahkan kaki keluar rumah, karena masyarakat yang ingin memberikan donasi melalui lembaga ini, dapat dilakukan dengan cara mengisi formulir yang telah disediakan di aplikasi mobile maupun web dompetdhuafa. Bisa juga dengan langsung mentransfer sejumlah dana pada rekening Dompet Dhuafa di bawah ini.
Ayo jangan takut ribet, ringankan tangan untuk berbagi mengurangi dampak covid-19. InsyaAllah kebaikan yang kita beri bisa saja menjadi asbab bertambahnya rezeki, penolak bala sekaligus meringankan beban orang lain yang bermuara pada ketenangan hati dan keberkahan rezeki.
“Tulisan
ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Menebar Kebaikan yang diselenggarakan oleh
Dompet Dhuafa”
Sumber Referensi :
Begitu menikmati ceritanya Mbak. Luar biasa. Bulan Ramadan saat tepat untuk berbagi. Apalagi di tengah adanya wabah seperti ini. Kurasa banyak sekali yg membutuhkan pertolongan. Dan dompet dhuafa salah satu amanah untuk tempat menyalurkannya
ReplyDeleteSemoga kita semua tmasuk ahli sedekah ya... Aamiin
DeleteSepakat Mbak. Saya pun telah mengalami kejadian yang sama. Allah Maha Baik. Semoga shadaqah kita akan membawa kemaslahatan bagi kita di dunia dan menjadi amal jariyah kita. Amin.
ReplyDeleteAamiin mb. Barakallah
DeleteBenar banget, untuk bersedekah jangan menunggu kaya atau lapang dulu. Justru, di saat sedang dalam kesempitan, sedekah yang dilakukan akan lebih berharga karena keikhlasan kita benar-benar diuji.
ReplyDeleteIya mb, semogabkita tmasuk ahli sedekah. Aamiin
DeleteDompet dhuafa memang jd lembaga yg tepat buat penyalur kebaikan ya mbak. Beberapa kali melakukan sedekah lewat dompet dhuafa, mereka memberi pelayanan yg bener2 bikin nyaman. Jelas bgt laporan penyaluran dananya via tlpn pula. Trs ada juga kwitansi yg dikirin via email. :)
ReplyDeleteRamadan memang waktunya berbagi meskipun di tengah pandemi :D
😘😘
DeleteSekarang untuk sedekah ada cara yang mudah dan simple ya. Tinggal klik terus tuntas dan dibantu prosesnya deh. Enaknya ada Dompet Dhuafa.
ReplyDeleteIyaa mb 😘
DeleteBerbagi tak selamanya menunggu rezeki lapang dan banyak harta. Suka sama kata-kata itu. Justru sedekah terbaik adalah di saat kita sedang di masa sulit juga, sama seperti sekarang.
ReplyDelete😘😘
DeleteKita harus yakin sedekah tidak akan menyebabkan miskin, justru akan mendatangkan rizki itu baru di dunia nanti balasan sempurna klau di hari kemudian.
ReplyDeleteBetul pak
DeletemasyaALlah meski dari rumah kita masih bisa menebar kebaikan ya mbak...semoga kita semua diberikan kelapangan ketika menebar kebaikan ya
ReplyDeletekarena lagi pandemi gini, mengeluarkan zakat tidak seribet yang harus mengantarkan dari satu rumah ke rumah. tuh nyatanya bisa lewat dhompet dhuafa praktis dan tentunya terjamin penyalurannya
ReplyDeleteIya mb... Btw maaf lahir batin ya
DeleteMasyaAllah, sedekah ini memang luar biasaa, saya pun yakin sekaliiii dengan sedekah Allah akan melipatgandakan rejeki kita, bahkan dari jalan yang tidak kita duga duga.
ReplyDeleteMba, Mohon maaf lahir dan batin ya semoga kita dipertemukan dengan Ramadan tahun depan dengan situasi yang jauh lebih baik lagi :)
Sama2 mb meykke maaf lahir batin
DeleteTidak akan pernah miskin orang yang bersedekah
ReplyDeleteJadi gak ada alasan untuk kita tajut mengeluarkan harta untuk sedekah yess
😘😘
DeleteSetidaknya, ketika sudah memberi dengan ikhlas, ada ketenangan di hati. Sesuatu yang tidak bisa digantikan. Selalu bahagia bisa berbagi.
ReplyDelete😘😘
DeleteInsya Allah sudah melakukannya. Berbagi memang sangat menyenangkan, ada kebahagiaan tak bisa digantikan di saat memberi.
ReplyDeleteBarakallah...
DeleteSetuju bahwa bersedekah tak perlu menunggu kaya. Orang kaya bersedekah itu baik, tetapi lebih baik lagi jika orang miskin yang sedang dalam kesempitan juga masih mau bersedekah. Syukur saat ini sudah ada dompet dhuafa yang bisa membantu kita menyalurkan bantuan dan memberikannya kepada yang yang berhak.
ReplyDelete😘😘
DeleteBerbagi memang kebaikan yang bakal kembali pada pemiliknya, di masa pandemi ini, meski ada di rumah Kita masih bisa berbagi, salah satunya dengan berdonasi dan memilih lembaga terpercaya seperti dompet dhuafa.
ReplyDeleteMasyaAllah, kalkulator Allah itu emang nyata adanya ya Mbak.
ReplyDeletejika memang mau merasakan hal yang sama dengan Abu Umamah, mungkin sekaranglah saatnya ya, ringan tangan dalam membantu sesama, meski kita pun juga merasakan dampak dari COVID-19 ini.
Iyaa 😘😘
DeleteDompet Dhuafa memang sangat inovatif dan cepat tanggap dengan permasalahan umat. Pada masa pandemi seperti inipun pergerakannya cepat dan masuk hingga ke pelosok-pelosok kota. Semoga manfaatnya semakin meluas hingga ke daerah2 terpencil.
ReplyDeleteAamiin
DeleteMembantu di saat kondisi seperti ini bahkan di saat sebelum dan insya Allah pandemi berakhir tetap harus dilakukan karena berbuat kebajikan tak pernah ada halangan ya mbak
ReplyDeleteBetul. Aamiin
DeleteMenyebar kebaikan lewat tulisan. Btw reviewnya lengkap banget
ReplyDeleteMksh sudah mampir ...
DeleteDengan adanya portal kebaikan dari DD ini menjadi semangat terbarukan banget nih buat jiwa sosial kita
ReplyDeleteSemoga kita tmasuk hamba2 ahli sedekah. Aamiin
Delete