Dengan Parasol, Selamat Tinggal Kulit Gosong Pasca Berenang
Dulu, saat SMP ketika mulai mengikuti ekskul berenang, saya sih gak pernah ambil pusing dengan masalah kulit terbakar. Sebab mikirnya gini, toh ... beberapa hari atau hitungan minggu kulit akan kembali cerah dengan sendirinya.
Namun, setelah mulai paham bahaya radiasi sinar UV ... plus mulai masuk tahap abege yang fitrah sexualnya mulai nampak, ehm! Maksudnya mulai melirik lawan jenis. Maka mulai deh ... mencoba menjaga kesehatan kulit tanpa harus meninggalkan hobi nyemplung.
Sampai punya anak dua, kebetulan mengharuskan diri menjadi pelatih pribadi mereka, mau gak mau sebagai emak saya nggak boleh egois. Pernah suatu saat tabir surya kelupaan dibawa ketika liburan, padahal aktivitas main di air bisa dua kali dalam seminggu ... Hasilnya, saat masuk sekolah banyak yang komen, "anak-anak kok tambah geseng, ya?" Seketika diri merasa bersalah, seperti emak-emak yang tidak mengurus baik putra-putrinya.
Gosong doang mungkin nggak begitu masalah, tapi yang saya khawatirkan belakangan adalah masalah lain yang diakibatkan dari sinar matahari yang menyengat.
Sinar ultraviolet banyak mengandung vitamin D yang sangat penting bagi tubuh manusia. Namun terpapar sinar matahari yang dalam hal ini sebagai sumber utama sinar UV di bumi dalam jangka panjang dan terus menerus, justru dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, seperti:
1. Penuaan Dini
Umumnya setiap manusia dilengkapi dengan kolagen
Yang terdapat di jaringan kulit. Kolagen merupakan ikat yang berperan untuk mengencangkan kulit.
Pancaran sinar Ultraviolet (UV) yang terus menerus dapat merusak jaringan kolagen kulit. Paparan sinar UV dalam rentang waktu yang cukup lama dan terus menerus, dapat merusak pertahanan jaringan ini, akibatnya kulit kita akan tampak lebih kusam, kendur dan terlihat menua.
2. Flek Hitam di Wajah
Selain kolagen, pada jaringan epidermis manusia juga terdapat Melanin. Melanin ini berfungsi sebagai penyerap sinar matahari sehingga ia dianggap sebagai protektor kulit terhadap efek buruk sinar matahari. Kulit manusia berusaha melindungi diri dari sengatan matahari dengan cara membentuk lebih banyak melanin atau pigmen kulit. Semakin lama paparan sinar matahari maka pigmen akan terakumulasi dibawah kulit. Dalam jangka panjang akan muncul ke permukaan dan menjadi flek-flek hitam.
3. Melanoma atau Kanker Kulit
Radiasi sinar UV dibagi menjadi 3 kategori yakni UVA, UVB dan UVC.
Sinar UVA paling banyak masuk ke bumi karena kemampuannya menembus lapisan ozon dengan mudah.
Sinar UVA adalah yang jenis terburuk yang terkait dengan melanoma. Sinar UVA menembus kulit dan membentuk radikal bebas, radikal bebas akan merusak gen sehingga menyebabkan kanker.
Adapun Sinar UVB sebagiannya terserap oleh awan dan terhenti di lapisan ozon. Dalam jumlah yang sedikit, sinar ini menjadi sumber vitamin B yang bermanfaat untuk tulang. Dalam jumlah yang berlebihan, sinar ini dapat merusak lapisan kulit, menyebabkan terjadinya sunburn.
Sinar UVC sangat jarang ditemukan di permukaan bumi, karena keberadaannya kerap terhalang oleh lapisan ozone.
3. Kerusakan mata akibat sinar UV
4. Photosensitivity (sensitif terhadap cahaya)
5. Kekeringan dan kerusakan Rambut
*dirangkum dari berbagai jurnal kesehatan
Nah, udah paham ya kira-kira bahaya yang mengintai dari paparan sinar matahari yang terus-menerus.
Untuk perlindungan terhadap radiasi sinar matahari, biasakan menggunakan pakaian yang memadai, topi, kacamata atau produk pelindung/tabir surya.
Kalau saya pribadi khusus untuk berenang atau ketika main di pantai ... saya mempercayakan brand pelindung kulit "Parasol" sekurang-kurangnya suncreen yang mengandung SPF 30. Produk ini sejenis lotion yang apabila diaplikasikan ke wajah dan tubuh lapisannya nyaris tak terlihat. Selain itu tidak lengket dan terasa berat. Hebatnya lagi lotion ini water resistant jadi gak perlu khawatir harus selalu dipakai ulang karena cepat hilang dan larut di dalam air. Sunscreen ini juga aman di wajah khususnya jika dijadikan sebagai alas bedak atau daycream. Pro emak-emak banget lah pokoknya!
Memang sih, banyak produk lain yang beredar di pasaran, tapi merk dagang ini sudah beberapa kali masuk dalam daftar sun protector terbaik dan terlaris di pasaran.
SPF adalah singkatan dari Sun Protector Factor. Yakni sebuah bahan yang terdapat dalam produk perlindungan tabir surya, bisa dari jenis sunscreen atau sunblock.
Lho, bukannya sama saja keduanya? Fungsinya memang sama tapi kegunaannya sedikit beda.
Merunut sebuh tulisan di www.halosehat.com Sunscreen, atau tabir surya, adalah lotion cair kimiawi yang bertindak sebagai penyaring sinar matahari. Lotion sunscreen masuk ke dalam kulit dan akan menyerap radiasi UV sebelum mencapai lapisan kulit dan merusaknya. Namun, tetap akan ada sebagian sinar matahari yang terserap oleh tubuh. Tekstur sunscreen lebih tipis dan akan terlihat tidak kasat mata saat diaplikasikan.
Sedangkan sunblock mengandung mineral seperti zinc oxide atau titanium dioxide yang membangun lapisan di atas permukaan kulit, berfungsi sebagai dinding penghalang kulit dari sinar matahari. Tekstur lotion sunblock lebih kental, berwarna putih susu, dan dapat terlihat jelas oleh mata. Sunblock adalah rekomendasi perlindungan terbaik jika Anda memiliki aktivitas berjam-jam di bawah sengatan matahari, seperti berenang atau bermain di pantai.
Angka SPF merujuk pada lamanya aktivitas anda di luar ruangan dikalikan 10 menit. Misalnya SPF 30 berarti tabir surya aman digunakan pada kegiatan di bawah paparan sinar matahari selama 30x10 menit atau sekitar 300 menit. Angka SPF sebuah produk beragam mulai dari 15 hingga 50. Namun yang harus diingat bahan sifat tabir surya itu dapat larut dalam air.
Jikalau durasi aktivitas di luar ruangan melebihi angka perlindungan tabir surya pada produk yang kita pakai, maka solusinya adalah aplikasi ulang. Oleskan kembali sunscreen atau sunblok ketika masih harus terus bergerak di bawah sinar matahari, setelah kulit berkeringat atau sesudah berenang.
Berenang nyaman dengan tabir surya |
Lho bukannya berdasarkan penjelasan tadi, sunblock lebih rekomen untuk kegiatan berenang? Trus, kenapa saya malah pakai suncreen biasa? Memang, idealnya begitu. Dasar pertimbangannya lebih ke pribadi. Karena saya dan anak-anak kurang begitu suka teksture sunblock yang kadang membuat tangan dan wajah nampak seperti memakai dempul. Oleh sebab itu, suncreen dipilih sebagai perlindungan. Konsekuansinya ya kerap diaplikasi ulang, meski di dalam kolam renang sekalipun.
Berapa sih harga tabir surya di pasaran? Beragam sekali tergantung kemasan dan perlindungan tabir surya yang di tawarkan. Khusus untuk Parasol terakhir saya membelinya di apotik dengan harga 90K untuk SPF30 sesuai contoh gambar.
Semoga info ini bermanfaat and have a nice swimming!
No comments: