Tips Memilih Pensil untuk Sketsa
Halo! Kali ini saya ingin berbagi seputar cara memilih pensil untuk kepentingan menggambar sketsa. Guna meyakinkan nantinya pensil apa yang hendak kamu pakai, ada baiknya harus mengetahui lebih dulu jenis-jenis pensil yang beredar di pasaran.
Silahkan disimak ...
Macam dan kegunaan pensil
Pensil merupakan salah satu media gambar yang paling sering digunakan untuk membuat sketsa. Tak heran karena pensil berharga murah dan mudah ditemukan, dibanding pena sejenis rotring atau spidol.
Untuk pemula, berbagai jenis pensil yang beredar dengan kode yang berbeda satu sama lain mungkin membingungkan. Namun secara garis besar dapat dibedakan menjadi beberapa tipe, antara lain:
1.Pensil biasa
Pensil biasa, yakni dengan batang kayu relatif murah, dapat dipakai untuk membuat berbagai macam goresan. Tanpa perduli kode yang disematkan, pensil apapun bisa dipakai untuk menggambar. Namun yang jelas penggunaan pensil yang bermutu dapat berpengaruh dengan karya yang dihasilkan.
2. Pensil berkode H (Hard)
Kode H berarti Hard atau pensil yang menunjukkan kualitas grafit yang keras. Intensitasnya semakin besar angka yang tertera berarti semakin keras pensil tersebut. Semakin keras tingkatan isi pensil, juga menandakan bahwa pensil bisa digunakan untuk menghasilkan garis-garis yang padat, halus namun goresannya tipis.
3. Pensil berkode sedang (HB) atau medium
Pensil ini merupakan perpaduan antara keras dan lunak atau biasa disebut medium. Umumnya dipakai untuk membuat desain produk maupun sketsa ruangan baik dekorasi maupun gambar reklame.
4. Pensil kode B (Bold)
Kode B berarti grafit pensil tergolong lunak dan umumnya menghasilkan garis-garis yang cenderung gelap dan nyata. Semakin besar skala pada kode pensil berarti makin gelap warna yang dihasilkan. Tinggal tingkat penekanan saja yang dibutuhkan jika kamu menginginkan warna lebih tegas dan gelap.
Pensil berkode B paling banyak digunakan untuk gambar sketsa hitam putih karena menghasilkan warna yang lebih kuat dan tegas.
Satu hal yang perlu diingat makin tinggi kode pensil kode B berarti grafit semakin lunak, itu berarti perlu penjagaan ekstra hati-hati agar kamu nggak bolak balik ke toko alat tulis, apabila pensil ini terjatuh. Off couse karena grafit pensil ini rentan patah.
5. Konte
Pada dasarnya Hampir mirip dengan pensil, hanya saja bedanya dilengkapi dengan hitam arang dan menghasilkan goresan yang tebal dan lebar. Juga dilengkapi dengan kode H, HB dan B.
6. Pensil warna
Apa perbedaan pensil biasa dengan pensil warna? Ternyata terletak pada kandungan lilin yang tersedia pada batang isi pensil. Pensil warna biasanya tidak mengandung grafit.
So, kamu lebih suka memakai pensil yang mana? Atau berkode apa?
Yang jelas tidak ada ketentuan khusus yang mengikat tentang pemilihan dan pemakaian pensil dalam pembuatan sketsa. Karena sekali lagi, seni itu tak terbatas.
Kualitas goresan tidak hanya ditentukan oleh jenis pensilnya, tapi juga tekanan yang berbeda ketika memegang pensil dan membentuk garis arsir.
Semakin kuat tekanan maka arsir yang dihasilkan tebal sebaliknya jika tekanan lemah maka arsir yang dihasilkan tipis.
Kalau masih bingung menentukan, ada baiknya memperhatikan langkah-langkah pemilihan pensil berikut ini.
1. Cek kualitas kayu pensil.
Jangan membeli pensil yang asal murah namun berbahan kayu yang mudah patah apabila diserut. Kayu yang mudah lapuk atau terlalu lunak, akan mempengaruhi penggunaan pensil. Tak jarang karena selalu patah, pensil yang berkayu kualitas buruk tidak tahan lama.
2. Pilih pensil yang simetris atau berbentuk lurus saja, untuk memudahkan penggunaan.
Hindari memilih pensil dengan pegangan berlekuk-lekuk ekstrim sehingga sulit dan tidak nyaman digenggam.
3. Pilih pensil dengan ukuran normal baik grafit maupun bahan kayu yang melekat padanya. Abaikan mode yang aneh-aneh ataupun keunikan bentuk, karena yang digunakan untuk menggambar adalah pensilnya bukan bentuknya.
4. Pilih kombinasi pensil dengan kode yang agak jauh berbeda untuk menghasilkan arsiran gambar yang beragam, misal 7B, 2H dan 5HB untuk sebuah sketsa gambar.
InshaAllah mulai terbayang 'kan kira-kira akan memilih pensil yang bagaimana?
Nah, selanjutnya masalah umum yang dihadapi para pemula biasanya terlalu mempermasalahkan tebal tipis, arsir dan garis bantu ketika digoreskan. Sebenarnya tak mengapa, garis bantu dapat dihapus kemudian jika sudah tidak diperlukan. Sedangkan untuk garis arsir atau efek berbayang, sering-sering berlatih dengan mengamati efek pencahayaan yang jatuh pada sebuah benda.
Yang jelas jika goresan masih menghasilkan gambar yang kaku, yang dibutuhkan hanyalah latihan dan latihan. Semakin sering berlatih menggambar, semakin baik karya yang dihasilkan.
Semangat berkarya....!
Kenapa aku baru tahu ya arti kode kode pensil itu. Padahal sering pakai kan kalau untuk ujian masa sekolah dulu. Hihihi. Mantap ini ilmunya. Nanti bisa saya infokan ke anak sy yg suka menggambar
ReplyDelete😄😄
ReplyDelete